Pukul 05.00 akhirnya sampai
juga di pelabuhan akhir, yuk sholat shubuh dulu. Hari ini harus nggak boleh
malas-malasan. Soalnya harus prepare sarapan dan prepare pulang.
Yah,,,sebenarnya pengen lama-lama disini, tapi AIR TAWARNYA HABIS CIN,
waduh,,jadi terpaksa menanak nasinya pakai air segoro deh, “Sego gurih'an rek,
nisfu sya’ban” kata mas petrus yang lagi menanak nasi.
Sarapan sudah matang. “lho
kok segone asin?!”... ga usah koment,, itu masaknya pakai air segara langsung (kan sudah dibilang sego gurih'an),,
nggak pernah nyoba n kebayang kan ??? kapan dan di mana lagi kalau nggak di
pulau sempu!! ckckck
Setelah sarapan pagi,
kegiatan selanjutnya adalah prepare and packing. Ayo semangatttt, tapi kayaknya
masih pengen berlama-lama di sini. Tapi, sepertinya aku juga harus segera
defekasi ini. Haduh, paling nggak bisa kalau di tempat kayak gini harus
defekasi. Jadi tujuan pertamaku nanti sesampai di daratan yang berpenghuni dan
berfasilitas adalah ,,,tettt terettt tettteettt,, “ TOILET”
Sayounara SEMPU..... I will
always miss you...
Ok. Siap say good bye to SEMPU. Kontak pertama yang wajib
di hubungi adalah Muhajirin. Dapet sinyal, langsung calling. Setelah memastikan beliau siap menjemput kami, semua awak abukuser langsung tenang dan plong!
Semua bebas mengambil track
jalan pulang masing-masing. Asalkan minimal 3 orang. Dan aku memilih pulang
lebih dulu dengan Mas Zaki, Mas Eko, Aldi, dan Mecka. Sementara yang lainnya
menyusul di belakang.
Yeeeee
yeyeyeyeye....Sekitar dua jam kurang groupku telah sampai daratan sendang biru
tanpa halangan apapun. Lha sementara yang lainnya kok lama sekali ye,, ada
apakah gerangan ????
“Weeeeyyy, Mas Dicky,
calon kopasis semaput reg !” terdengar suara di kejauhan dalam pesawat
teleponnya Mas Zaki.
Waduuhhh,, gimana ini,
perahu yang di tumpangi sudah membawa penumpang lainnya duluan buat nyebrang
sendang biru, Muhajirin juga nggak bales smsnya lagi. Haduh halangan baru ini.
Byyuuh byyuhhh sekitar satu jam menunggu. Lama cin....
Akhirnya yang di tunggu
sampai juga. “Mosok calon kopasus semaput reg, ndi yel yel e sing GAK PEGEL
BLAS REMEK”. Hehehehhehe. Satu permasalahan clear, tinggal nunggu perahu yang
jemput dan balasan sms dari Muhajirin.
Sekitar setengah jam
menunggu perahu akhirnya datang juga, perutku harus bisa di ajak kompromi ini,
hanya 15 menit ya perut, sabar dikit.
Akhirnya sampai juga di
daratan seberang pulau sempu. Ayo di serbuuuu toilet e !!!!!!!
Akhirnya,, seakan free fly
away. Luebay,,,, habis ini ADH tinggi banget gara-gara minum kopi sama teh,,
tiga hari juga uda terkumpul di saluran pengumpul.
Bersih diri, gosok gigi,
cuci muka sepertinya menjadi ritual yang wajib di jalani. Aku mah gosok gigi
aja, sudah cukup. Hehehehehhehe.
Wah, ini masalah tinggal
satu lagi, dari tadi Muhajirin nggak bales smsnya. Dan disini juga ada pak
sopir angkutan yang siap membawa kita ke terminal. Tapi tawar menawar dulu ya.
Cari ongkos yang cocok dulu, barangkali Muhajirin juga lagi otw. Nyambi makan siang yukkk,, mariii.
Sekitar pukul 12.00 kami
meninggalkan daratan sendang biru. On the way Landung Sari sambil
berdesak-desakan di mobil angkutan. Sumpah! baru dua kali ini aku naik mobil
angkutan, bukannya sombong, tapi beneran, aku mah kalau mau kemanapun itu naik
motor.
New experiences.
Pukul 15.00 kami akhirnya
sampai di terminal Landung Sari setelah turun kendaraan dua kali, karena ganti
angkutan. Ditengah perjalanan tadi
sewaktu ganti angkutan, hampir saja Mbak Dani dan Mbak Lala di copet.
Beruntung, Allah masih sayang kepada kami. Terima Kasih Ya Allah.
Ketika sudah sampai di
terminal landung sari, kita langsung menunaikan sholat Dhuhur dan Asyar
(jama’). Setelah itu langsung mencari tumpangan bus untuk pulang, biar nggak
upacara lagi cuuyyy (berdiri).
Tempat duduk sudah dapat,
siipppp. On the way pulang
Di tengah perjalanan aku
tak berkutik sedikitpun, tidur nyenyak cuy.
So, It's me.... Nia |
Eeiiitttssss namanya saja
nggak kebal mabuk darat, mau dipaksa bagaimanapun, kalau jalannya berliku-liku,
tetep mual-mual. Tapi kali ini hampir seluruh penumpang bus mual. Jalan yang
harus dilintasi memang membuat perut seperti di kocok-kocok.
Pukul 18.15 yeeeee,,
akhirnya kita sampai di Jombang, tepetnya di Tebuireng. Kami segera menunaikan
sholat maghrib dan sebagian lainnya menunggu jemputan ke tanah air tercinta.
Desa Gondek.
Sambil nunggu jemputan, ada
yang ngopi, sholat dll. Dan akhirnya setelah menunggu sekitar 30 menit,
jemputan datang. Saatnya pulang ke habitat asal. Planning kali ini nggak
muluk-muluk. Sampai rumah, mandi, makan, tiduuuurrrrrrrr. Dan bye bye. End (Nia)
0 Comments